Jangan sampai ketinggalan informasi terbaru, ikuti kami di Facebook sekarang

ineetmedia.web.id – YouTube Partners Program (YPP) adalah ide brilian yang membuat orang-orang terus berkarya. Mendapatkan uang dari monetizing video seharusnya membuat kreator semakin semangat untuk mengasah otak demi menghasilkan video yang mampu menghibur, mengajarkan dan menginspirasi penonton dalam hal yang positif. Sayangnya, belakangan ini YPP seringkali disalah gunakan. Mulai dari akun abal-abal yang berisi hoax, pelintiran politik, spammer, pencuri video orang lain sampai berbagai vlog tak layak di tonton publik.


Tak hanya penonton, pihak pengiklan juga ikut komplain karena iklannya tayang di video tidak jelas yang membuat wajah brand pengiklan ikut tercoreng. Hal ini tentu saja membuat pihak Google kewalahan dan akhirnya memutuskan menaikkan standar monetizing YPP.

Mulai 20 Februari nanti, untuk bergabung YPP kamu harus mengumpulkan minimal 4000 jam tonton dalam 12 bulan terakhir dan memiliki 1000 subscriber. Untuk akun yang sudah ikut YPP tapi belum memenuhi syarat, Google akan memberikan tenggang waktu 30 hari untuk memenuhi syarat tersebut. Tapi jika sampai waktu habis masih belum berhasil memenuhi syarat, akun tersebut akan dicoret dari YPP dan tidak bisa lagi monitize video.

Selain memperketat jumlah viewers dan subscribers, Youtube juga akan menyaring setiap konten melalui Google Preffered. Google menyatakan, peninjauan ini akan berlaku pada pertengahan Februari di Amerika Serikat serta akhir Maret untuk negara lain. Youtube pun memberi kontrol bagi pengiklan agar konten terkait tidak menyalahi aturan.

Sebagian besar korban dari syarat ini adalah YouTuber kecil dan akun abal-abal yang suka nongol di trending (Indonesia). Syarat baru ini seolah menunjukkan bahwa YouTube bukanlah tempat untuk kaya secara instan, tapi tempat bagi orang yang konsisten terus berkarya.

Baca Juga:   Cara Daftar SafelinkU - Pemendek Tautan (Shorturl) lokal terpercaya dengan bayaran tinggi!

via Android Police